Sejarah Not Angka

 Not angka, juga dikenal sebagai notasi musik, adalah sistem penulisan musik yang menggunakan simbol-simbol grafis untuk merepresentasikan nada-nada dalam sebuah komposisi musik. Sejarah not angka sangat panjang dan berkembang seiring berjalannya waktu. Berikut adalah gambaran singkat mengenai sejarah not angka:



  1. Notasi Musik Awal:

    • Sebelum not angka digunakan, musik ditransmisikan secara lisan dari satu generasi ke generasi berikutnya.
    • Sistem notasi musik pertama kali muncul pada zaman Yunani kuno dan Romawi, dengan penggunaan huruf-huruf abjad untuk merepresentasikan nada-nada.
    • Notasi musik awal ini masih sangat sederhana dan tidak memberikan informasi yang detail mengenai durasi dan ritme.
  2. Abad Pertengahan:

    • Pada Abad Pertengahan, notasi musik mulai berkembang dengan lebih baik.
    • Notasi neumatik, yang menggunakan simbol-simbol khusus untuk mengindikasikan tinggi rendahnya nada, mulai digunakan dalam musik gereja.
    • Neumatik adalah pendahulu not angka modern yang lebih kompleks.
  3. Abad Renaisans:

    • Pada Abad Renaisans, notasi musik semakin berkembang dan menjadi lebih terstandarisasi.
    • Nama-nama nota seperti do, re, mi, fa, sol, la, si mulai digunakan untuk merujuk pada nada-nada tertentu.
    • Simbol-simbol ritme yang lebih kompleks juga dikembangkan.
  4. Abad Barok dan Klasik:

    • Selama Abad Barok dan Klasik, not angka modern yang lebih mirip dengan yang digunakan saat ini mulai muncul.
    • Not angka modern menggunakan garis-garis dan tanda-tanda seperti tanda waktu, tanda berhenti, dan lain-lain untuk menggambarkan tinggi rendah dan durasi nada.
  5. Abad Romantis hingga Masa Kini:

    • Not angka terus berkembang dengan tambahan notasi tambahan, seperti notasi dinamika (misalnya, forte dan piano) dan notasi ekspresi (misalnya, legato dan staccato).
    • Penggunaan teknologi, seperti komputer dan perangkat lunak musik, telah membuat notasi m

Komentar